Senin, 19 Juli 2010

Hidup Adalah Pilihan Dan Hari Esok Adalah Milikku

Rasanya hanya sebuah kesedihan yang bisa kubawa pulang hari ini. Jalan baru yang kulalui untuk pulang hari ini terasa jauh sekali dan membosankan. Padahal biasanya kalau aku pulang dari kantor, aku sangat bersemangat sekali, kepalaku seakan dipenuhi oleh aktivitas yang akan kulakukan di rumah dan sudah terbayang dipelupuk mataku kenyamanan istirahat di tempat tidurku yang sudah lusuh. Tapi sekarang rasanya aku enggan sekali untuk pulang, sampai aku hampir kehilangan selera untuk berbicara. Aku harus menempati rumah baru dan meninggalkan rumah lamaku yang penuh kebersamaan dan keceriaaan bersama saudara-saudaraku dan kedua orang tuaku yang sangat aku cintai. Aku harus mencoba menghapus semua kenangan indah, kekecewaan dan kepedihan yang aku alami ini. Biar waktu yang akan menyembuhkan lukaku ini. Hanya keikhlasan dan keridhoan hati yang bisa melapangkan dadaku. Aku yakin Allah punya rencana yang jauh lebih indah untuk kulewati.Aku harus tersenyum kembali dan semakin bersemangat untuk mempersiapkan diri dan mencoba meraih kembali hari esok yang penuh ceria.

Orang yang Bijak ialah orang yang memandang suatu masalah dari berbagai segi dan menyelesaikannya tanpa ada rasa emosi dan senantiasa berbaik sangka pada Allah bahwa yang terjadi ini adalah yg terbaik buat kita menurut Pandangan Allah.

HIDUP adalah sebuah pilihan dan setiap pilihan pasti ada akibatnya, bagaikan mata rantai yang saling terkait. Setiap manusia di dunia ini pasti pernah dihadapkan dengan berbagai pilihan hidup yang mau atau tidak mau harus dipilihnya meskipun terkadang berakibat fatal terhadap kelangsungan hidupnya. Menentukan pilihan bukanlah hal yang mudah, penuh spekulasi, salah sedikit, kita akan masuk ke keadaan yang tidak menyenangkan. Namun itu bukanlah akhir dari segalanya, karena inilah hidup. Kita harus berani untuk menghadapinya dan berani menentukan sikap untuk tetap bisa membawa kehidupan kita tetap lurus di jalan Illahi. Hidup ini bisa menjadi lebih berwarna, lebih bernuansa, lebih bermakna, lebih ceria dan lebih beragam tergantung dari bagaimana kita bijak dalam menentukan sikap.

“Hidup ini, atau sebuah petualangan yang berani atau sama sekali tanpa arti.
* Hellen Keller *


Setiap manusia di dunia ini juga pasti pernah merasakan sedih, senang, kegagalan, kesuksesan, putus asa dan yang paling paling parah sempat terlintas bahwa dia merasa diabaikan serta tidak disayangi oleh Allah S.W.T. Hidup seperti koin yang bersisi dua, setiap saat penuh dengan teka-teki dan misteri. Namun sebagai orang bijak, pilihan harus diambil dengan ketulusan hati nurani.....DAN JANGAN MENYESAL !!!!! karena tidak ada orang yang sukses di muka bumi ini, tanpa pilihan-pilihan hidup yang salah. Semua pilihan pasti ada hikmahnya......Sukses adalah rangkaian kebijaksanaan dalam hidup dan perbuatan. Dan Sukses adalah keberanian untuk memilih dan menjalankan pilihan tersebut.

Orang yang bahagia bukanlah orang yang berada dalam suatu keadaan tertentu, melainkan orang yang memiliki suatu sikap tertentu.
~ Hugh Downs ~


Ternyata bukanlah hal yang mudah dalam menentukan sebuah pilihan. Hanya hati yang diberkahi Allahlah yang bisa menentukan pilihan hidup yang tepat dan sesuai dengan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Dibalik setiap kesulitan pasti ada kemudahn, itu sudah merupakan janji Allah. Setiap pilihan senantiasa ada hikmah dibalik semuanya. Cuman terkadang tidak semua manusia berani dan mampu untuk segera menentukan pilihan hanya karena takut akan mengalami kegagalan yang belum tentu terjadi. Kita terlalu lama berada pada satu pintu kebijaksanaan kita sendiri, padahal masih banyak pintu-pintu yang disediakan Allah untuk dilewati dan akan mendatangkan manfaat dan barokah.

”Pabila saya ingin mengubah sebuah keadaan, saya harus mengubah diri saya lebih dahulu. Dan untuk mengubah diri saya secara efektif, saya lebih dahulu harus mengubah persepsi saya”.
~ Stephen R. Covey ~

~ hidup ini satu proses kerana proses adalah berkenaan mencoba dan terus mencoba. Sekiranya kita gagal dalam proses ini, setidak-tidaknya ALLAH tahu niat kita dalam proses itu. Hidup umpama jalan, ia bukan sesuatu yang dikejar, tetapi ia hanya sesuatu yang mesti dialui. Bukan cepat ataupun lambat yang menjadi penentunya, tetapi jalan yang bagaimana harus kita lalui ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar