Jumat, 11 Juni 2010

IBUNDA Tercinta

IBU adalah orang yang pertama dan utama dalam mendidik anak, dengan kelembutan hati, tutur kata dan perilakunya telah mejadikan anaknya sosok yang kuat dan tegar dalam menghadapi tempaan hidup yang demikian beragam. Ibu telah berusaha sekuat tenaga dalam mendidik aku meskipun dengan segala keterbatasan pengetahuan dan biaya, tapi ibuku tidak pernah mengeluh sedikitpun. Beliau adalah sosok seorang ibu yang lembut, sederhana, bijaksana, santun, penyayang, panutan yang baik dan suka berbagi.

Do’aku untuk Ibunda, semoga Allah membalas kebaikan-kebaikannya. Do’a-do’a beliau selalu mengiringi perjalanan saya sampai sekarang, yang sangat ampuh menembus rintangan hidup dan merupakan berkah yang membangkitkan semangat dari keterpurukan dan kegundahan. Ibu tidak pernah marah kalau aku melakukan kesalahan, karena ibuku punya pemikiran yang bijak bahwa dengan aku melakukan kesalahan aku akan mengetahui mana yang benar. Ketika aku menangis ibu tidak pernah menghentikannya, karena ibu pingin mengajarkan ke aku bahwa di dalam hidup ini tidak selamanya kita dihadapkan oleh situasi yang menyenangkan. Ketika aku bersedih, ibu juga menemani aku untuk menikmati kesedihan itu, karena ibu ingin memperkenalkan ke aku apa yang namanya kebahagiaan.

Hidup ini adalah pilihan, Hidup ini adalah sebuah proses. Ibu tidak pernah memaksakan aku untuk menjadi yang terbaik tapi ibuku senantiasa mendampingi aku dan membimbing aku untuk melewati semua proses itu secara bertahap dan alami. Dengan keterbatasan ilmu ibu punya obsesi mempersiapkan aku untuk menjadi hamba Allah yang tidak rapuh yang senantiasa tegar, ikhlas, pasrah dan ridho dalam menerima qada dan qadar serta apa yang sudah tertulis di kitab Lauh Mahfuzh dengan ketulusan hati. Meskipun ibu dari keluarga yang sederhana, ibu ingin menjadikan aku wanita yang mempesona karena memiliki sifat yang qonaah dan tawadhu. Terima kasih Tuhan Engkau telah mengirimkan kepadaku ibunda yang begitu istimewa meskipun hanya sesaat. Aku kangen sekali ibunda, insyallah ibu akan ada di hatiku selamanya.

Ibu adalah madrasah pertama untuk anak2nya, tempat dimana anak mendapat asuhan dan diberi pendidikan pertama bahkan mungkin sejak dalam kandungan. Seorang Ibu secara sadar atau tak sadar telah memberi pendidikan kepada sang janin, karena menurut penelitian bahwa bayi dalam kandungan sudah bisa mendengar bahkan ikut merasakan suasana hati sang Ibunda, maka tak heran jika ikatan emosional seorang Ibu dan anak tampak lebih dibanding dengan seorang ayah.

Alloh SWT berfirman,
“Dan hendaklah takut kepada Alloh SWT orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Alloh SWT dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (an-Nisa:9).

Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama untuk segera memulai mendidik anak dengan cara yang disyariatakan dalam agama secara sungguh2 dan penuh kesabaran. Jika tidak maka akan menjadi orangtua (ibu) yang paling merugi, yaitu ibu yang sedang menunggu waktu datangnya kesulitan yang bertubi-tubi. Karena memiliki anak durhaka dan boleh jadi sering merugikan banyak pihak, baik dirinya sendiri, orangtua juga orang lain. astagfirulah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar